Rabu, 17 Februari 2016

Steve Bruce Ungkap Tidak Tertarik Wembley

Steve Bruce yang masih menjabat sebagai pelatih kepala Hull City mengatakan bahwa dirinya hanya peduli untuk memastikan keselamatan klubnya di Liga Premier Inggris, terlepas dari babak final Piala FA yang akan datang.
The Tigers akan bertanding di babak final Piala pertama mereka melawan Arsenal pada bulan depan, akan tetapi, dalam gladi resik dari laga tersebut, mereka dikalahkan dengan skor yang meyakinkan 3-0 oleh anak buah Arsene Wenger dalam pertemuan di liga domestic pada hari Minggu di Stadion KC.
Dua gol dari Lukas Podolski dan satu gol dari Aaron Ramsey menjamin kemenangan Arsenal dan membuat Hull meraih kekalahan yang ketiga dari empat pertandingan terakhir mereka, membuat mereka tetap enam poin di atas zona degradasi dengan empat pertandingan lagi yang tersisa.
Bruce menargetkan 10 kemenangan untuk mengamankan status klub Liga Premier Inggris di pramusim – yang telah berhasil Hull capai – namun mantan manajer Sunderland itu tidak akan menantikan babak final Piala FA sampai tempat timnya di Liga Premier secara matematis sudah terjamin.
“Saya tidak tertarik di Wembley, kami harus tinggal di liga ini dan membiarkan Wembley menjaga dirinya sendiri.”
“Kami harus berkonsentrasi pada beberapa pertandingan berikutnya, memastikan bahwa kami sudah melewati garis, kami belum melakukannya, kami masih belum aman dan kami masih punya sedikit pekerjaan yang harus dilakukan, dan itulah yang saya konsentrasikan.”
“Saya selalu mengatakan jika kami mendapatkan 10 kemenangan biasanya sudah cukup, itu masih mungkin, namun terlalu dekat untuk bisa nyaman.”
“Kami telah melihat beberapa hasil yang luar biasa selama akhir pekan, dan itu cukup menjadi liga yang luar biasa pada tahun ini.”
Hull memulai pertandingan dengan baik sampai gol yang dicetak oleh Ramsey datang, dan Bruce juga meratapi apa yang dianggap satu pelanggaran dalam upaya gol pertama Podolski.
“Babak pertama (merupakan yang) terbaik yang pernah kami mainkan selama berminggu-minggu, saya tidak mungkin bisa lebih senang lagi. Sayangnya kami tertinggal 2-0.”
“Gol pertama itu gol khas Arsenal, kadang-kadang kamu harus mengangkat tangan kamu dan mengatakan itu adalah satu gol yang berkualitas nyata.”
“Namun satu titik balik besar dalam permainan yang kami bicarakan adalah keputusan wasit lagi, yang mana saya pikir semua orang di lapangan berharap adanya satu tendangan bebas.”
“Kami tidak mendapatkan itu dan lagi dengan sedikit kualitas dari Arsenal, satu penyelesaian akhir yang hebat oleh Podolski dan setelah bermain dengan sangat baik kami tertinggal 2-0 di babak pertama

0 komentar:

Posting Komentar